
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jarak Tempuh Mobil Listrik
Masih banyak orang ragu beralih ke mobil listrik karena dianggap memiliki jarak tempuh terbatas. Padahal, dalam keadaan baterai penuh, jarak tempuh mobil listrik bisa mencapai lebih dari 300km.
Meski mobil listrik diklaim lebih ramah lingkungan dan biaya operasionalnya lebih murah dibandingkan mobil berbahan bakar minyak, sebagian masyarakat masih ragu beralih ke mobil listrik untuk transportasi harian. Keraguan ini terutama terkait dengan ketahanan dan jarak tempuh mobil listrik yang terbatas.
Padahal, setiap merek mobil listrik di Indonesia sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang berperan dalam menghemat energi. Termasuk, menyediakan kapasitas baterai yang besar, sehingga jarak tempuh mobil listrik jauh lebih maksimal. Lantas, berapakah jarak tempuh mobil listrik?
Jarak tempuh maksimal pada setiap mobil listrik sebenarnya tidak memiliki standar yang baku. Secara umum, mobil listrik dengan baterai penuh dapat menempuh jarak sekitar 300-400km. Hal yang paling menjadi tolok ukur adalah kapasitas baterai dari masing-masing mobil listrik.
Apabila kapasitas baterai besar, maka jarak tempuh akan lebih jauh. Misalnya, pada mobil listrik AION Y Plus Exclusive yang dibekali kapasitas baterai sebesar 50,66 kWh. Dalam keadaan baterai penuh, jarak tempuh mobil listrik AION Y Plus Exclusive bisa mencapai 410 km.
Faktor yang Mempengaruhi Jarak Tempuh Mobil Listrik
Selain kapasitas baterai, ada ada banyak faktor yang mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik. Baik itu dari segi keadaan jalan, cuaca, hingga kebiasaan Anda selama berkendara. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik:
Kapasitas baterai
Kapasitas baterai menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik. Semakin besar kapasitas baterai, semakin jauh jarak yang bisa dicapai mobil. Pasalnya, baterai berkapasitas tinggi mampu menyimpan lebih banyak energi, sehingga memungkinkan kendaraan menempuh jarak lebih jauh.
Sebaliknya, mobil listrik dengan kapasitas baterai yang lebih kecil memiliki jangkauan atau jarak tempuh yang lebih pendek. Itu sebabnya, Anda harus benar-benar memperhatikan kapasitas baterai yang ditawarkan, terutama jika mobilitas harian tinggi.
Kondisi baterai
Kondisi baterai memiliki pengaruh besar pada jarak tempuh mobil listrik. Apabila kondisi baterai sudah tua dan mengalami penurunan performa, bisa dipastikan akan berpengaruh pada jarak tempuh mobil listrik. Namun, jika baterai masih baru dan “sehat”, pastinya akan memberikan performa optimal.
Sistem pendinginan baterai
Tak hanya kapasitas dan kondisi baterai, teknologi sistem pendinginan pada baterai turut berperan penting dalam memaksimalkan jarak tempuh mobil listrik. Jika baterai bekerja pada suhu optimal dan efisiensinya terjaga, maka energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan lebih efektif.
Di sisi lain, kondisi pendinginan yang tidak bekerja dengan baik rentan menyebabkan baterai panas. Hal ini semakin parah, apabila Anda berkendara di cuaca panas terik. Akibatnya, kapasitas baterai semakin menurun, sehingga mengurangi jarak tempuh mobil listrik.
Berat kendaraan
Setiap kendaraan memiliki batas maksimal untuk jumlah penumpang dan beban yang dibawa. Jangan sampai, mobil mengangkut melebihi beban dari yang disarankan. Baik itu jumlah penumpang melebihi kapasitas atau beban barang bawaan yang terlalu banyak.
Beban berlebihan membuat mobil listrik mengeluarkan lebih banyak energi untuk bergerak. Hal ini yang akhirnya menguras daya baterai lebih cepat, sehingga mengurangi jarak tempuh.
Kondisi jalan
Faktor yang mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik lainnya adalah kondisi jalan. Kondisi jalan yang rata dan halus membuat mobil melaju lebih lancar. Tak hanya memberikan kenyamanan berkendara, kondisi jalan yang baik juga dapat memaksimalkan jarak tempuh.
Sebaliknya, apabila Anda melewati jalan yang berlubang, bergejolak, dan tidak rata, maka akan mendorong mobil mengeluarkan tenaga lebih ekstra. Semakin banyak tenaga yang dikeluarkan, maka daya baterai mobil listrik akan cepat terkuras. Akibatnya, jarak tempuh mobil listrik tidak maksimal.
Cuaca dan suhu lingkungan
Cuaca dan suhu lingkungan juga mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik. Contoh, jika cuaca cenderung mendung dan suhu dingin, akan membuat kinerja mesin mobil lebih efisien. Dengan begitu, tenaga dari baterai yang dikeluarkan bisa digunakan secara maksimal, tanpa ada yang terbuang sia-sia.
Apabila Anda berkendara di suhu panas terik, atau bahkan terbiasa memarkir mobil listrik di tempat panas, performa baterai juga bisa semakin menurun, sehingga menyebabkan jarak tempuh mobil listrik semakin pendek.
Gaya berkendara
Kalau di mobil konvensional, gaya berkendara yang tidak stabil atau terlalu agresif menyebabkan pemakaian bahan bakar tidak efisien dan boros. Hal yang sama juga berlaku jika Anda menyetir mobil listrik dengan keadaan tidak stabil, seperti gas berlebihan dan banyak mengerem mendadak. Jika diteruskan, hal ini akan lebih menghabiskan daya, sehingga jarak tempuh menjadi lebih pendek.
BACA JUGA:
Resmi Diluncurkan di Indonesia, Hyptec HT Ultra Kini Sudah Bisa Dipesan!