Mengenal 10 Komponen Mobil Listrik dan Fungsinya
Tak hanya cara kerja mobil listrik yang berbeda dengan mobil konvensional. Komponen mobil listrik juga jauh berbeda dengan mobil pada umumnya. Kenali komponen mobil listrik dan fungsinya berikut ini.
Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan Bumi mendorong banyak masyarakat beralih ke mobil listrik, dan meninggalkan mobil berbahan bakar minyak (BBM). Meski sekilas keduanya tampak serupa, mobil listrik memiliki perbedaan mencolok dibandingkan dengan mobil konvensional, terutama pada teknologi dan komponen utama mobil listrik.
Perbedaan komponen mobil listrik dan mobil konvensional erat kaitannya dengan sumber tenaga kedua kendaraan, yakni motor traksi yang ditenagai baterai pada mobil listrik. Selain itu, ketiadaan sistem pembakaran di mobil listrik juga membuat perbedaan signifikan pada komponen mobil listrik.
Lantas, apa saja komponen utama mobil listrik? Berikut ini adalah 10 komponen mobil listrik dan fungsinya yang perlu Anda ketahui:
-
Baterai traksi
Komponen mobil listrik yang paling utama adalah baterai traksi (traction battery pack). Komponen baterai traksi dibuat dengan struktur yang kokoh agar tidak mudah rusak dan bisa diisi ulang berkali-kali. Umumnya, sebagian besar mobil listrik saat ini menggunakan baterai traksi jenis Lithium-ion karena diklaim memiliki daya tahan baik.
Apa fungsi baterai traksi pada komponen mobil listrik? Fungsi baterai traksi pada mobil listrik adalah menyimpan dan mengalirkan arus listrik searah (Direct-Current/DC) ke inverter. Sehingga dapat menghasilkan daya yang berguna untuk menggerakkan roda mobil.
-
Inverter
Bisa dibilang, inverter menjadi salah satu komponen penggerak utama pada mobil listrik. Fungsi inverter adalah mengubah arus DC menjadi arus AC. Arus inilah akan digunakan sebagai penggerak untuk memutar motor traksi.
Fungsi inverter pada komponen mobil listrik juga dapat mengubah arus AC menjadi DC saat terjadi pengereman regeneratif, sehingga energi yang dihasilkan dapat disimpan kembali ke dalam baterai untuk pengisian ulang. Inverter berperan besar dalam efisiensi energi, sekaligus mendukung kinerja mobil listrik secara keseluruhan.
-
Controller
Sebagai salah satu komponen utama mobil listrik, controller berfungsi sebagai pengatur energi dalam battery pack dan inverter yang kemudian disalurkan ke motor traksi. Cara kerja controller dimulai dengan mengirimkan sinyal saat pedal diinjak, lalu mengeluarkan energi yang dibutuhkan menyesuaikan dengan laju kendaraan.
-
Motor traksi
Salah satu komponen mobil listrik yang tidak kalah penting adalah motor traksi, yang berperan sebagai penggerak utama roda dan transmisi, sehingga sangat penting untuk mendukung performa kendaraan. Cara kerja motor traksi adalah mengubah energi listrik dari inverter menjadi gerakan mekanis. Ada dua jenis motor traksi yang umum digunakan pada mobil listrik, yakni Brushless DC Traction Motor (BLDC) dan Internal Combustion Engine (ICE).
-
Charger
Kalau membahas komponen mobil listrik, maka tidak boleh melewatkan charger, yang berfungsi sebagai alat pengisi daya pada baterai. Charger mobil listrik bekerja dengan mengubah aliran listrik bolak-balik (AC) menjadi aliran listrik searah (DC), kemudian disimpan dalam baterai traksi. Ada dua jenis charger mobil listrik yang biasanya digunakan, yaitu:
-
On-board Charger : Lubang charger menjadi satu dan terpasang di kendaraan. Jadi Anda tidak perlu repot membawa charger tambahan saat mengisi daya di tempat umum.
-
Off-board Charger : Merupakan pengisi daya mobil yang terpisah. Kelebihan Off-board Charger adalah memiliki sistem pengisian baterai lebih cepat, karena suplai arus menyesuaikan kebutuhan baterai.
-
Transmisi
Sedikit berbeda dengan transmisi pada mobil konvensional, fungsi transmisi pada komponen mobil listrik adalah mengatur dan mentransfer daya mekanis dari motor traksi agar bagian roda dapat berputar dengan baik.
-
DC converter
Fungsi komponen mobil listrik satu ini adalah mengubah daya atau arus DC dari battery pack yang bertegangan tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah. Proses konversi daya dilakukan agar setiap komponen lainnya mendapatkan suplai daya sesuai kebutuhan. Selain itu, DC converter juga berfungsi untuk mengisi ulang daya baterai agar arus dan tegangan tetap stabil.
-
Auxiliary battery
Tak hanya memiliki baterai traksi, mobil listrik juga dilengkapi dengan auxiliary battery (baterai tambahan). Fungsi utama dari komponen ini adalah sebagai aliran arus listrik atau penyedia daya cadangan untuk menghidupkan berbagai aksesoris pada mobil listrik, seperti wiper, AC, dan lampu. Selain itu, auxiliary battery juga sebagai baterai cadangan, apabila baterai traksi bermasalah.
-
Thermal cooling system
Komponen mobil listrik yang tidak kalah penting lainnya adalah thermal cooling system atau sistem pendingin. Sesuai namanya, thermal cooling system berfungsi sebagai pendingin, sekaligus memastikan kondisi pada suhu mesin mobil tetap dingin. Thermal cooling system berperan dalam menjaga motor traksi dan komponen elektronik lain selalu dalam suhu normal. Dengan begitu, kinerja mobil listrik tetap stabil dan memiliki usia penggunaan lebih panjang.
-
Charger port
Charger port menjadi komponen utama mobil listrik yang tak kalah penting, karena berfungsi sebagai “pintu” pengisian daya baterai. Melalui charger port energi listrik dari luar dapat dialirkan ke baterai. Komponen ini dapat ditemui pada mobil listrik yang memerlukan pengisian daya eksternal, seperti mobil listrik jenis Battery Electric Vehicle (BEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
BACA JUGA:
AION Siap Hadirkan Fasilitas Teknologi Super Canggih Guna Dukung Pengguna Mobil Listrik di Indonesia
Mengisi Daya Baterai di Charging Station Mobil Listrik
Serba-Serbi Baterai Mobil Listrik: Jenis, Daya Tahan, dan Biaya Pengisian