EN

ID

Cara Kerja Sistem AC Mobil yang Jarang Diketahui Orang

Untuk kebutuhan media, dapat menghubungi:

No data was found

Cara Kerja Sistem AC Mobil yang Jarang Diketahui Orang

Banyak yang tidak tahu, ternyata cara kerja AC mobil adalah mengubah udara panas menjadi dingin. Cara kerja sistem AC mobil ini ditunjang dengan berbagai komponen penting sehingga AC dapat bekerja optimal.

Sebagian orang mungkin mengira bahwa AC mobil hanya menghembuskan udara dingin ke dalam kabin. Namun tahukah Anda, bahwa cara kerja AC mobil ternyata jauh lebih kompleks? Sebelum udara dingin keluar, cara kerja sistem AC mobil terlebih dulu menyedot udara panas di dalam kabin, kemudian melewati serangkaian proses, hingga akhirnya menghasilkan udara sejuk.

AC adalah salah satu komponen penting pada mobil, terutama saat Anda tinggal di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Udara panas yang membuat berkendara terasa melelahkan dapat diatasi dengan fitur pendingin dari AC, sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman dan konsentrasi tetap terjaga. 

Namun, selain memberikan udara sejuk, AC juga berfungsi menjaga kualitas udara di dalam mobil. Udara yang bersih dan bebas kelembapan berlebih membuat kabin terasa nyaman dan mencegah kaca berembun saat hujan.

Menarik, cara kerja sistem AC pada mobil listrik dan mobil konvensional berbahan bakar minyak (BBM) tidak jauh berbeda. Prinsip dasarnya tetap sama, yaitu mendinginkan udara dengan cara menyerap panas di dalam kabin dan melepaskannya ke luar kendaraan. 

Perbedaan utama cara kerja AC mobil listrik dan konvensional terletak pada sumber energi yang digunakan. Mobil konvensional menggunakan mesin pembakaran internal, sedangkan mobil listrik mengandalkan baterai sebagai sumber dayanya.

Bagaimana Cara Sistem Kerja AC?

Cara kerja sistem AC mobil bergantung pada berbagai komponen yang saling mendukung agar berfungsi optimal. Ada lima komponen utama dalam sistem AC mobil, dan setiap komponen memiliki fungsi masing-masing. Berikut adalah beberapa komponen penting pada AC mobil:

  1. Kompresor: Mengalirkan freon ke dalam sistem AC.
  2. Kondensor: Mengubah gas freon menjadi cair, serta membuang panas dari sistem ke lingkungan luar, menggunakan kipas atau aliran udara saat mobil melaju.
  3. Receiver Dryer: Menyaring partikel kotoran dalam sistem AC.
  4. Katup Ekspansi: Mengubah freon cair dari bertekanan tinggi menjadi tekanan rendah dalam bentuk kabut.
  5. Evaporator: Menyerap udara di dalam kabin dan menghembuskan udara sejuk dari freon AC.

Kelima komponen tersebut memiliki peranan penting dalam menunjang cara kerja sistem AC mobil, agar bisa bekerja optimal dalam mendinginkan kabin kendaraan Anda. 

Untuk lebih jelasnya, begini cara kerja sistem AC mobil ketika digunakan:

  • Kompresor memompa freon

Ketika mesin mobil menyala, lalu Anda menyalakan tombol AC di dashboard mobil, maka pada saat itu juga kompresor langsung bekerja memompa freon dalam bentuk gas bertekanan tinggi yang suhunya mencapai bisa 100 derajat Celcius. 

Kekuatan pompa kompresor sangat menentukan seberapa cepat AC mendinginkan kabin mobil. Gas freon yang dipompa kompresor kemudian mengalir ke kondensor AC. Kemudian gas tersebut berubah menjadi cair. Proses ini terjadi dengan bantuan kipas yang membuang panas ke luar kendaraan.

  • Freon cair melewati receiver dryer

FYI, cairan freon yang dihasilkan kondensor biasanya mengandung partikel kotoran yang dapat mengganggu sistem pendingin. Itu mengapa, salah satu cara kerja sistem AC mobil yang cukup krusial adalah proses penyaringan udara kotor dari freon di receiver dryer. Dengan begitu, cairan yang tersisa benar-benar bersih dan siap untuk masuk ke proses selanjutnya. 

  • Freon berubah menjadi uap

Setelah melewati proses penyaringan, cairan freon yang masih bertekanan tinggi diarahkan ke katup ekspansi. Katup ini memiliki saluran yang sempit, sehingga ketika cairan freon melewatinya, tekanannya turun secara drastis. Penurunan tekanan ini menyebabkan freon berubah menjadi uap atau kabut dingin bertekanan rendah. Pada tahap ini, suhu freon turun hingga mencapai temperatur sangat rendah.

  • Uap dialirkan ke evaporator

Tahap terakhir, gas yang sudah mencapai suhu dingin akan dialirkan pada komponen evaporator. Evaporator berfungsi menyerap hawa panas dari dalam kabin, sehingga hanya udara dingin yang dilepaskan ke luar melalui ventilasi AC. Berkat proses ini, suhu di dalam kabin lebih sejuk dan nyaman, bahkan di tengah cuaca yang sangat panas.

BACA JUGA:

Buktikan Ketangguhannya, AION Y Plus Jelajahi IKN

Ciri-Ciri Filter AC Mobil Kotor dan Harus Diganti, Boleh Dicuci?

Penyebab AC Mobil Listrik Tidak Dingin dan Cara Mengatasinya

AION V: Solusi Kendaraan Listrik...
Cara Melepas Aki Mobil yang...

© GAC Indonesia

AION’s Intelligent Mobility

Adaptive Cruise Control with Stop and Go

Fitur ini memungkinkan mobil secara otomatis mengontrol laju saat berkendara dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya pada kecepatan 0 – 130 km/jam.

Traffic Jam Assist

Pada kecepatan rendah, mobil secara otomatis menyesuaikan percepatan, mengerem, dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.

Intelligent Cruise Assist

Tingkatkan keamanan berkendara dengan fitur yang dapat mengurangi kecepatan secara otomatis di tikungan tajam dan meningkatkan kecepatannya kembali setelahnya. Beroperasi secara bersamaan dengan fitur ACC (Adaptive Cruise Control) dan S&G (Start & Go) sehingga meningkatkan responsivitas saat melewati tikungan.

Forward Collision Warning

Mendeteksi risiko tabrakan melalui suara alarm dan layar peringatan yang didukung teknologi sistem pengeraman otomatis apabila terdeteksi potensi tabrakan.

Lane Departure Warning +  Lane Keeping Assist

Sistem cerdas yang memberikan peringatan visual dan suara langsung pada dashboard jika mobil menyimpang dari jalur dan secara otomatis mengoreksi arah kendaraan, membantu pengemudi untuk tetap berada dalam jalur yang benar secara aman dan efektif.

Automatic Emergency Braking

Saat potensi tabrakan terdeteksi, sistem secara otomatis akan melakukan pengereman untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengendara.